Judul : Proses Pembekuan Manusia untuk Memasuki Kondisi Hibernasi
link : Proses Pembekuan Manusia untuk Memasuki Kondisi Hibernasi
Proses Pembekuan Manusia untuk Memasuki Kondisi Hibernasi
Proses Pembekuan Manusia untuk Memasuki Kondisi Hibernasi memang masih menjadi pertanyaan besar bagi orang yang belum tahu. Banyak pertanyaan apakah pernah dilaksanakan pembekuan pertama kali di dunia ini? Bila Anda penyuka film fiksi ilmiah (science fiction) pasti pernah menyaksikan adegan dimana manusia dibekukan selama perjalanan “antariksa” atau menyaksikan film manusia purba yang hidup kembali setelah “membeku” beribu-ribu tahun lamanya. Memanglah kedua cerita itu sampai waktu ini tetap tergolong “science fiction” dikarenakan belum terjadi dalam dunia nyata.
Akan tetapi hal semacam ini bisa saja tidak lama lagi menjadi “non fiksi” dikarenakan ada banyak para ahli bedah dari Amerika tepatnya di UPMC Presbyterian Hospital dari Pittsburgh, Pennsylvania akan melaksanakan percobaan pada manusia untuk memasuki “penundaan kehidupan” atau sama dengan “pembekuan kehidupan” dimana nanti pada saat yang diinginkan orang itu sanggup kembali dipulihkan dari keadaan beku/hibernasi.
Mengapa hal semacam ini dijalankan? Alasan analisis serta percobaan ini merupakan untuk menolong mereka yang mengalami luka parah atau penyakit yang tidak dapat disembuhkan untuk memiliki waktu semakin banyak sampai ditemukannya obat atau pengobatan yang dapat mengobati di masa depan maka memiliki kemungkinan hidup semakin besar.
Teknik penundaan/pembekuan kehidupan ini akan diujicobakan pada 10 pasien yang terluka parah melalui cara mendinginkan tubuh namun bukan hanya melalui suhu luar, akan tetapi melalui cara mengambil semua darah pasien, kemudian menggantikannya dengan larutan garam dingin. Hal semacam ini dapat mendinginkan tubuh serta memperlambat fungsinya hingga terhenti serta mengurangi kepentingan oksigen.
Sesungguhnya ada peristiwa penundaan/pembekuan kehidupan ini pada peristiwa yang tidak disengaja pada beberapa orang, seperti wanita Swedia bernama Anna Bågenholm yang bisa bertahan hidup dibawah lapisan es dalam air yang membeku selama 80 menit pada kecelakaan ski, lalu ada orang Jepang bertahan 24 hari tanpa makan atau minum dengan mengalami situasi hibernasi hipotermik.
Banyak dokter yang terlibat menyebutkan apa yang mereka lakukan dengan makna “emergency preservation and resuscitation” dimana teknik ini di kembangkan oleh Dokter Peter Rhee yang berhasil melakukan ujicoba pada babi pada tahun 2000. Serta pada tahun 2006 Dr Rhee beserta timnya mempublikasikan hasil dari pengamatan mereka.
Mereka berhasil melaksanakan pembekuan kehidupan pada babi dengan teknik yang sudah dijelaskan diatas dimana sebagian besar babi berhasil dihidupkan kembali dari keadaan “beku/hibernasi” tersebut.
Akan tetapi pada manusia, untuk kala ini kemungkinan hal semacam ini akan berhasil dijalankan untuk selama beberapa jam saja, tetapi jika benar-benar berhasil, hal semacam ini sudah adalah pencapaian serta perubahan besar yang sanggup menolong nyawa manusia.
Akan tetapi hal semacam ini bisa saja tidak lama lagi menjadi “non fiksi” dikarenakan ada banyak para ahli bedah dari Amerika tepatnya di UPMC Presbyterian Hospital dari Pittsburgh, Pennsylvania akan melaksanakan percobaan pada manusia untuk memasuki “penundaan kehidupan” atau sama dengan “pembekuan kehidupan” dimana nanti pada saat yang diinginkan orang itu sanggup kembali dipulihkan dari keadaan beku/hibernasi.
Mengapa hal semacam ini dijalankan? Alasan analisis serta percobaan ini merupakan untuk menolong mereka yang mengalami luka parah atau penyakit yang tidak dapat disembuhkan untuk memiliki waktu semakin banyak sampai ditemukannya obat atau pengobatan yang dapat mengobati di masa depan maka memiliki kemungkinan hidup semakin besar.
Teknik penundaan/pembekuan kehidupan ini akan diujicobakan pada 10 pasien yang terluka parah melalui cara mendinginkan tubuh namun bukan hanya melalui suhu luar, akan tetapi melalui cara mengambil semua darah pasien, kemudian menggantikannya dengan larutan garam dingin. Hal semacam ini dapat mendinginkan tubuh serta memperlambat fungsinya hingga terhenti serta mengurangi kepentingan oksigen.
Sesungguhnya ada peristiwa penundaan/pembekuan kehidupan ini pada peristiwa yang tidak disengaja pada beberapa orang, seperti wanita Swedia bernama Anna Bågenholm yang bisa bertahan hidup dibawah lapisan es dalam air yang membeku selama 80 menit pada kecelakaan ski, lalu ada orang Jepang bertahan 24 hari tanpa makan atau minum dengan mengalami situasi hibernasi hipotermik.
Banyak dokter yang terlibat menyebutkan apa yang mereka lakukan dengan makna “emergency preservation and resuscitation” dimana teknik ini di kembangkan oleh Dokter Peter Rhee yang berhasil melakukan ujicoba pada babi pada tahun 2000. Serta pada tahun 2006 Dr Rhee beserta timnya mempublikasikan hasil dari pengamatan mereka.
Mereka berhasil melaksanakan pembekuan kehidupan pada babi dengan teknik yang sudah dijelaskan diatas dimana sebagian besar babi berhasil dihidupkan kembali dari keadaan “beku/hibernasi” tersebut.
Akan tetapi pada manusia, untuk kala ini kemungkinan hal semacam ini akan berhasil dijalankan untuk selama beberapa jam saja, tetapi jika benar-benar berhasil, hal semacam ini sudah adalah pencapaian serta perubahan besar yang sanggup menolong nyawa manusia.
2 Responses to "Proses Pembekuan Manusia untuk Memasuki Kondisi Hibernasi"
Wah hebat juga neh penemuan terbaru...
Salam dari Pulau Dollar
Hebat banget ya gan,
nanti mungkin bisa kayak kapten amerika yang ditemuin di bawah es
Post a Comment