Judul : Jenitri Jadi Emas di Tangan Petani Kebumen
link : Jenitri Jadi Emas di Tangan Petani Kebumen
Jenitri Jadi Emas di Tangan Petani Kebumen
Jenitri Jadi Emas di Tangan Petani Kebumen - Di RT 03/04 dusun Krajan desa Krakal kecamatan Alian, Siti (27)
dengan sangatlah lihai menyulap jenitri jadi asessoris cantik. Seperti,
Tasbih, gelang, Hordeng, kalung dan sebagainya. Siti dengan dibantu 8
karyawannya, terlihat repot, ada memisah-milah biji jenitri, ada yang
mengebor biji Jenitri, ada yang memasukan benang ke lubang biji jenitri.
Desa Krakal memanglah populer dengan penghasil kerajinan memiliki bahan basic Jenitri. Tiap-tiap keluarga dapat di pastikan mempunyai pohon jenitri. Dari sebagian desa penghasil biji jenitri di Kebumen, jenitri dari desa Krakal sampai sekarang ini populer dengan kwalitas paling baik. Type Jenitri yang sekarang ini di kembangkan Siti berjenis jenitri tulsi/pagar serta jenitri type milton.
“Sedangkan untuk cost produksi untuk 100 kalung membutuhkan biji jenitri sejumlah 2 gelas. Tiap-tiap 1 gelas Lasmono mengakui mesti keluarkan duit 60 ribu untuk beli biji jenitri. Untuk dapat penuhi keperluan pasar kita mesti beli jenitri dari beberapa tetangga, lantaran bila cuma memercayakan punya sendiri tak dapat penuhi keperluan pasar, ” terang Siti.
Siti memberikan untuk pemasaran kalung memiliki bahan biji Jenitri sampai sekarang ini ke negara India. Dalam menggerakkan usahanya persoalan yang dihadapi masalah harga yg tidak stabil dan kreativitas perajin. “Maksudnya bagaimanakah bahan baku agar bukan sekedar biji jenitri, namun dapat biji pisang serta biji pepaya. Bila cuma memercayakan biji jenitri dapat di pastikan tak dapat penuhi keperluan pasar, ” katanya.
Dalam menggerakkan usahanya Siti bukan sekedar mementingkan keuntungan semata namun yang lebih utama yaitu dapat buka lapangan kerja untuk beberapa tetangga. Baik ibu rumah-tangga maupun mereka yang masih tetap berkeinginan untuk meneruskan pendidikan tetapi kekurangan cost.
Menurut Siti Sistem pembuatan kalung dari biji jenitri cukup gampang. “Pertama biji jenitri dikeringkan lalu diberi pemutih. Sesudah biji jenitri telah putih bersih lantas dikerjakan pengeboran, setelah itu memasukan benang ke lubang biji jenitri dan sistem paling akhir dengan perapihan, ” ujarnya
Desa Krakal memanglah populer dengan penghasil kerajinan memiliki bahan basic Jenitri. Tiap-tiap keluarga dapat di pastikan mempunyai pohon jenitri. Dari sebagian desa penghasil biji jenitri di Kebumen, jenitri dari desa Krakal sampai sekarang ini populer dengan kwalitas paling baik. Type Jenitri yang sekarang ini di kembangkan Siti berjenis jenitri tulsi/pagar serta jenitri type milton.
Jenitri Jadi Emas di Tangan Petani Kebumen
Siti mengakui dengan dibantu 8 karyawannya sehari-harinya dapat menghasilkan minimum 100 kalung. Tiap-tiap 1 kalung di jual seharga Rp. 2500. “untuk 100 kalung paling cuma perlu saat seputar 4 hingga 5 jam, ” katanya.“Sedangkan untuk cost produksi untuk 100 kalung membutuhkan biji jenitri sejumlah 2 gelas. Tiap-tiap 1 gelas Lasmono mengakui mesti keluarkan duit 60 ribu untuk beli biji jenitri. Untuk dapat penuhi keperluan pasar kita mesti beli jenitri dari beberapa tetangga, lantaran bila cuma memercayakan punya sendiri tak dapat penuhi keperluan pasar, ” terang Siti.
JENITRI |
Siti memberikan untuk pemasaran kalung memiliki bahan biji Jenitri sampai sekarang ini ke negara India. Dalam menggerakkan usahanya persoalan yang dihadapi masalah harga yg tidak stabil dan kreativitas perajin. “Maksudnya bagaimanakah bahan baku agar bukan sekedar biji jenitri, namun dapat biji pisang serta biji pepaya. Bila cuma memercayakan biji jenitri dapat di pastikan tak dapat penuhi keperluan pasar, ” katanya.
Dalam menggerakkan usahanya Siti bukan sekedar mementingkan keuntungan semata namun yang lebih utama yaitu dapat buka lapangan kerja untuk beberapa tetangga. Baik ibu rumah-tangga maupun mereka yang masih tetap berkeinginan untuk meneruskan pendidikan tetapi kekurangan cost.
Menurut Siti Sistem pembuatan kalung dari biji jenitri cukup gampang. “Pertama biji jenitri dikeringkan lalu diberi pemutih. Sesudah biji jenitri telah putih bersih lantas dikerjakan pengeboran, setelah itu memasukan benang ke lubang biji jenitri dan sistem paling akhir dengan perapihan, ” ujarnya
0 Response to "Jenitri Jadi Emas di Tangan Petani Kebumen"
Post a Comment